Monday, September 8, 2014

Dampak Baik Kebijakan Pembatasan BBM Bersubsidi




Assalamualaikum sobat Spot Log! Kali ini kita akan membahas HOT NEWS tentang kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah  baru-baru ini.

     Krisis ekonomi Indonesia diakibatkan berbagai banyak faktor, dewasa ini memanglah tidak terjadi krisis yang terlalu ekstrim namun sekarang ini menunjukan ciri-ciri menuju krisis itu. Dewasa ini kabar yang terdengar adalah pembatasan BBM bersubsidi. Langkah ini diambil oleh pemerintah karena banyaknya pertimbangan yang harus diperhitungkan.
    Kita tahu bahwa BBM yang berasal dari minyak mentah terus terkuras menuju kehabisan, otomatis tentu harga minyak mentah akan semakin naik. Sebenarnya Indonesia merupakan anggota dari OPEC, namun Indonesia belum bisa mengolah minyak mentahnya itu sehingga hanya bisa mengekspor minyak mentah ke luar negeri kemudian membeli BBM jadi dengan harga yang lebih tinggi sehingga tidak ada profit yang diterima pihak Indonesia dari segi ekonomi. Kemudian, kita juga telah mengerti bahwa di Indonesia kini sedang menghadapi pertumbuhan angka kendaraan yang meningkat pesat diiringi pula dengan fluktuasi kenaikan harga minyak dunia sehingga pemerintah semakin sulit mencukupi kebutuhan BBM dengan APBN. Maka karena itu pemerintah membatasi BBM bersubsidi agar dana yang tadinya untuk disubsidi bisa digunakan untuk membeli BBM sehingga dapat terpenuhi kebutuhan negara. Karena seperti di awal tadi kita tahu Indonesia masih impor dari negara lain karena belum bisa mengolah minyak mentah sendiri. Sebenarnya walaupun langkah ini mengalami pro dan kontra dari masyarakat, kebijakan ini amatlah penting untuk dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan ekonomi bangsa ini agar tidak terpuruk. Karena bila BBM masih tetap disubsidi dengan harga BBM yang tetap maka tentu anggaran subsidi akan membengkak dan lagi-lagi bangsa ini harus berhutang kepada Bank Dunia yang dapat pula menurunkan kurs rupiah di dunia yang juga mengakibatkan Indonesia harus membeli minyak dengan harga yang lebih tinggi karena harga minyak dunia setiap tahun akan terus naik dan ditambah nilai kurs rupiah yang turun. Sehingga dapat kita simpulkan sebenarnya kebijakan pembatasan BBM bersusibdi ini adalah kebijakan terbaik yang diambil oleh pemerintah.
    Sebenarnya pemerintah sudah pernah mengalami atau melewati masa seperti ini seperti pada tahun 2005. Pada tahun 2005 untuk membaikan keadaan ekonomi di Indonesia, pemerintah terpaksa mengurangi subsidi BBM. Untuk mengurangi beban rakyat akibat pengurangan subsidi BBM tersebut, pemerintah menyiapkan progam dana kompensasi sosial, antara lain berupa penyediaan beras murah, sekolah gratis dari SD-SMA hingga pelayanan kesehatan gratis, khususnya bagi rakyat miskin. Masalah semakin serius kala minyak dunia pada tahun itu melambung terus. Maka untuk mengatasinya pemerintah berani menaikan harga BBM bahkan hingga 100% lebih, dari premium yang tadinya Rp 2100 menjadi Rp 4300 (104,8%), minyak tanah dari Rp 700 menjadi Rp 2000 (185,7%). Sebagai kompensasi, pemerintah telah menyiapkan subsidi tunai langsung khusus kepada masyarakat miskin atau setengah miskin. Tentu besar sekali resiko yang diambil pemerintah saat itu dengan mempertaruhkan efek dekat.
     Setelah kebijakan tersebut dilakukan benar saja 6 bulan pertama setelah kenaikan dan pengurangan subsidi tersebut, dampak terhadap kondisi makro ekonomi langsung terasa, pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi di tahun 2005 tersebut rata-ratanya hampir sebesar 17%. Namun, setelah 6 bulan pertama, kondisi makro ekonomi nasional kembali membaik. Pertumbuhan ekonomi kembali meningkat, tahun 2006 rata-rata tingkat inflasi turun menjadi 9,75%. Indeks harga saham juga meningkat tajam dari 900 menjadi 1500. Ini merupakan tanda bahwa pasar percaya bahwa langkah yang diambil pemerintah (presiden=SBY) adalah tepat. Semoga saja demikian juga yang akan terjadi untuk kali ini dan semoga saja lebih baik. Aamiin... 
Sekian dulu sobat Spot Log, thanks.. dah sempetin baca..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga bermanfaat ya..

0 komentar:

Post a Comment

Reza Abraham. Powered by Blogger.