Wednesday, January 11, 2017

Pengertian dan Strukur Teks Ulasan Drama/Film

Hasil gambar untuk foto kertas

A. PENGERTIAN TEKS ULASAN DRAMA/FILM
Sehubungan dengan itu, teks ulasan drama/film berarti teks yang berisi  tinjauan/kritikan terhadap kekurangan/kelebihan, kebermanfaatan (segi positif) atau ketidakbermanfaatan (segi negatif) terhadap suatu pementasan drama/film. Kritikan tersebut bergantung penginderaan (cara melihat dan mendengarkan) dari penulis ulasan pementasan drama/film yang memunculkan 4 macam corak kritikan, yakni :
·     Corak kritik apresiasi
·     Corak kritik eksposisi
·     Corak kritik evaluasi
·     Corak kritik prevalensi

Untuk lebih mudah memahami, ada beberapa ciri dari teks ulasan. Adapun ciri-ciri teks ulasan secara umum yaitu :
·      Memuat informasi berdasarkan pandangan/opini penulis terhadap suatu karya.
·      Pendapat tersebut berdasarkan fakta yang diinterpretasikan dari karya tersebut.
·      Untuk teks ulasan buku/novel/karya tulis lainnya sering juga disebut dengan resensi

B. STRUKTUR TEKS ULASAN DRAMA/FILM
1.      Pendahuluan (Orientasi)

Bagian teks ulasan yang menyatakan gambaran umum atau khusus mengenai karya seni drama/film yang hendak di ulas kembali. Adapun bagian ini meliputi :

a.  Objek ulasan
Meliputi : judul drama/film, penulis drama/film, sutradara, para pelaku dan pemeran, film hasil adaptasi dari novel/cerpen dengan judul dan karya siapa.
Contoh :
‘Mestakung’ merupakan akronim dari ‘Semesta Mendukung’ sebuah film yang disutradarai oleh John De Rantau, produksi Mizan Productions & Falcon Pictures. Film ini diangkat dari novel non fiksi tentang seorang Profesor Yohanes Surya, Ph.D.,

b.  Hal yang menarik untuk diulas (menonjol)
Meliputi : dialog, pemeran, alur, tata panggung, tata musik, tata lampu, kepiawaian pemeran dalam adegan, kegunaannya, ciri khas produksinya, dan lain-lain.

c.   Pemutaran atau pementasan drama/film
Meliputi : tempat dan tanggal pementasan drama/film, kapan dirilisnya, siapa sutradaranya, para pemain, penulis skenario, koreografer, dan sebagainya.

2.       Tafsiran Isi (Interpretasi)

Bagian tafsiran umumnya berisi pandangan penulis tentang karya tersebut, meliputi :

a.  Unsur dari karya drama/film.
Misalnya: kekuatan/kelemahan alur, sinopsis cerita, kepiawaian pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik pengiring, kelancaran dialog pemeran, ketelitian pendeskripsian setting ke dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan drama/film.

b.  Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton.
Misalnya: nilai pendidikan, nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai kebudayaan, nilai
kejujuran, dan sebagainya.
Contoh :
Dalam film “Sang Pemimpi” sikap moral yang disarankan kepada penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai suatu impian.

c.  Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan sesuatu yang suasana atau kesannya mirip.
Contoh : 
“Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme” Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for Godot (Menunggu Godot)”.


3.      Evaluasi

Bagian evaluasi berisi penilaian pribadi penulis mengenai penampilan, dan produksi karya seni drama/film yang diulas, meliputi :

a.  Kekuatan dan kelemahan dari pementasan drama atau produksi film.
Contoh :
“Satu hal yang paling menonjol dari film ini adalah soundtracknya yang mampu membangkitkan suasana percintaan antara pemeran utama pria dan wanita”

b.  Rekomendasi untuk menggelitik keinginan/kemauan penonton ikut menonton pementasan drama/film yang diulas.
Contoh :
“Kelucuan film ini benar-benar terasa, para pemeran sangat piawai dalam  mempengaruhi penonton untuk tertawa”. 
“Akting yang gemilang dipadu dengan naskah yang memikat, soundtrack yang enak didengar, sinematografi yang indah, dan penyutradaraan yang tepat adalah alasan kenapa film ini harus masuk ke dalam list film yang wajib kalian tonton”.

4.      Kesimpulan/Rangkuman

Bagian yang berisi kesimpulan tentang keadaan/kondisi suatu karya drama/film yang diulas. Bagian kesimpulan juga dapat berisi komentar apakah karya tersebut bernilai, berharga,  berguna, layak atau tidak bagi pembaca/penonton.
Contoh :
§  “Berharap film ini dapat menjadi tontonan inspiratif bagi anak-anak Indonesia yang akan memulai sebuah kerajaan bisnis”. 
§  “Berharap film ini mampu menggugah minat pemuda untuk tetap belajar dalam keadaan apapun”.


C. CONTOH TEKS ULASAN
Berikut ini akan saya berikan contoh teks ulasan film yang berjudul "Di Balik 98". Contoh teks ulasan film ini saya ambil dari salah satu sumber yang ada di internet yang akan saya berikan lengkap dengan strukturnya. Silahkan simak dibawah ini.

Orientasi
Film Di Balik '98 adalah film yang diproduksi oleh MNC Pictures yang menceritakan tentang peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998. Semua rakyat Indonesia pasti sudah tahu tentang peristiwa Mei 1998. Waktu itu adalah saat-saat krisis bagi tahta kepresidenan Soeharto dan juga Orde Baru. Tetapi pada film Di balik 98, dibalik panasnya keadaan politik, banyak sekali makna yang bisa dipetik nilai kemanusiaannya.

Tafsiran
Diceritakan, Diana (Chelsea Islan), mahasiswi Trisakti yang memutuskan untuk menjadi anggota demonstran. Masa kekuasaan Soeharto menurut Diana harus segera diakhiri. Memutuskan untuk menjadi anggota demonstran merupakan pilihan yang kurang tepat bagi Diana, karena Diana saat ini tinggal bersama kakaknya, Salma (Ririn Ekawati), yang merupakan seorang pegawai Istana Negara, dan Bagus, Suami Salma (Donny Alamsyah), yang juga seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.
Semenjak krisis moneter dimulai, Diana telah menjadi anggota dari gerakan gabungan seluruh mahasiswa Indonesia yang mendesak diturunkannya presiden Soeharto. Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk sikap dari kegelisahan masyarakat, dan klimaksnya terjadi pada tanggal 13 sampai 14 Mei, dimana ada 4 orang mahasiswa yang tertembak mati oleh para aparat yang mengatasi kerusuhan 98.
Di tengah situasi yang sangat rumit ini, presiden Soeharto memutuskan untuk pergi menghadiri KTT G-15 di Kairo. Sementara wakil presiden, B.J. Habibie dikagetkan oleh peristiwa penembakan yang terjadi di Trisakti yang berakhir dengan kerusuhan besar.
Kemarahan itu tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa ataupun Diana, tetapi juga dirasakan oleh Bagus, kakak ipar Diana. Mengingat istrinya yang sedang mengalami hamil tua, Bagus tetap wajib melaksanakan amanat atasan untuk menjaga keamanan diberbagai titik dan wilayah di Jakarta. Semakin bimbang hati galau dan bercampur aduk hati agus saat mengetahui istrinya tidak ada di Istana, dikarenakan istrinya pergi untuk mencari adiknya Diana yang telah beberapa hari tidak ada informasi mengenai keberadaanya dan juga tidak pernah pulang ke rumah.
Semuanya bertambah absurd ketika Daniel (Boy William), pacar Diana, yang merupakan seorang keturunan Tionghoa, juga harus merasakan kepedihan dikala itu. Ayah dan adiknya Diana menghilang entah kemana dalam  peristiwa kerusuhan 14 Mei. Terlebih Daniel juga hampir terjebak sweeping masyarakat setempat dalam penyaringan orang-orang Non Pribumi, yang pada saat itu menjadi puncak issue rasial di Indonesia.
Disisi lain, rakyat sekelas gembel atau orang susah dan pengemis pun harus ikut merasakan bagaimana dampak politik yang terjadi, dan dampak buruknya bagi mereka.

Evaluasi
Film yang dirilis pada awal tahun 2015 ini bukanlah film politik, tetapi merupakan film drama keluarga, percintaan, yang di dengselubungi latar belakang kerusuhan Mei 1998. Dan karena ini adalah film, memiliki paradigma yang berbeda dengan kejadian kerusuhan Mei '98 tersebut. Dengan menyisipkan sedikit cerita fiksi yaitu berupa kisah Diana, Daniel, dan yang lainnya maka akan membuat film Dibalik '98 menjadi lebih menarik.
Kisah genting Mei 1998 memang sampai saat ini masih terkenang dengan baik, khususnya bagi mereka yang mengalami secara langsung peristiwa tersebut. Tetapi Lukman Sardi, sang sutradara, mencoba mengisahkan permasalahan lain yang terdapat pada film "Dibalik '98" untuk diketahui masyarakat. Kehadiran Chelsea Islan yang namanya sedang naik daun dan terkenal, berbanding lurus dengan kualitas aktingnya yang semakin mumpuni. Boy William pun tak kalah hebatnya memainkan mahasiswa turunan Tionghoa yang ikut merasakan kepahitan 1998. Untuk tampilan pemain, Dibalik 98 telah memberikan yang terbaik.

Rangkuman
         Anda disarankan untuk menonton film ini jika anda belum mengetahui bagaiman tragedi di balik 98 karena film ini juga memberikan jawabannya. Film ini juga menceritakan bagaiman masalah tersebut akhirnya bisa selesai dari pembicaraan empat mata antasa presiden dan wakil presiden hingga akhirnya Soeharto turun. Dan yang tidak disangka-sangka adalah film ini juga menyajikan komedi didalamnya

3 komentar:

Reza Abraham. Powered by Blogger.