Wednesday, January 11, 2017

Proses Pembentukan Sperma dan Sel Telur



A.        Spermatogenesis
      Spermatogenesis dapat didefinisikan sebagai ‘proses yang terjadi pada gonad organisme laki-laki yang bereproduksi secara seksual, dimana sel-sel germinal pria terdiferensiasi berkembang menjadi spermatosit, yang kemudian berubah menjadi spermatozoa.Spermatozoa adalah gamet jantan dewasa yang hadir dalam organisme yang secara melakukan reproduksi secara seksual, dan itu mirip dengan oogenesis pada wanita. Spermatogenesis biasanya terjadi pada tubulus seminiferus testis dalam serangkaian tahap, diikuti oleh kematangan dalam epididimis, di mana mereka menjadi siap untuk disahkan sebagai air mani bersama dengan sekresi kelenjar lainnya. Proses ini dimulai pada saat pubertas karena tindakan hipotalamus, kelenjar pituitari, dan sel-sel Leydig, dan proses hanya berakhir setelah kematian. Namun, jumlah sperma akan berkurang secara bertahap seiring dengan bertambahnya usia, akhirnya menyebabkan infertilitas.
·         Proses pembentukan sperma
1.      Spermatogonium diploid asli terletak pada tubulus seminiferus memiliki dua kali jumlah kromosom, yang mereplikasi secara mitosis saat interfase sebelum meiosis 1 untuk membentuk 46 pasang kromatid kakak.
2.      Kromatid bertukar informasi genetik dengan proses sinapsis, sebelum membagi melalui meiosis menjadi spermatosit haploid.
3.      Di divisi meiosis kedua, dua sel anak baru lebih lanjut membagi diri menjadi empat spermatid, yang memiliki kromosom unik yang memiliki setengah jumlahnya dengan spermatogonium asli.
4.      Sel-sel ini sekarang bergerak melalui lumen testis ke epididimis, di mana mereka tumbuh menjadi empat sel sperma dengan menumbuhkan mikrotubulus pada sentriol, membentuk axoneme, yaitu, tubuh basal, dan beberapa sentriol memanjang untuk membentuk ekor sperma, difasilitasi oleh testosteron.
 

·         Faktor yang Mempengaruhi Spermatogenesis
1.   Proses spermatogenesis sangat sensitif, dan dapat dipengaruhi oleh perubahan sekecil apapun dalam kadar hormon seperti testosteron yang dihasilkan oleh hipotalamus, kelenjar pituitari, dan sel-sel Leydig.
2.      Proses ini juga sangat sensitif terhadap perubahan suhu.
3.   Kekurangan dalam makanan, paparan obat kuat, alkohol, dan adanya penyakit dapat mempengaruhi laju pembentukan sperma.
4.   Stres oksidasi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang menyebabkan masalah dalam pembuahan dan kehamilan.
Proses spermatogenesis pada manusia terjadi selama periode waktu yang lama lebih dari dua bulan. Selama ini, lebih dari 300 juta spermatozoa akan diproduksi setiap hari. Namun, pada akhir proses, hanya sekitar 100 juta yang menjadi sperma matang. Ini dapat mengambil satu bulan lagi untuk mengangkut sperma baru pada sistem duktal.

B.   Proses Oogenesis
·         Pengertian
Oogenesis merupakan produksi sel telur atau ovum atau gamet betina. Oogenesis terjadi pada semua jenis spesies dengan reprodukasi seksual yang mencakup semua tahapan sel telur yang belum matang. Pada mamalia, sel telur ini harus melewati lima tahap agar mencakup sel telur yang matang, yaitu Oosit primer, ootid, oosit sekunder, ovum, dan ooginium.
Proses
1.  Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2.  Folikel Primordial
      Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3.  Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.  Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi. Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5.  Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
 

·      Hormon yang mempengaruhi proses oogenesis

1.  Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan pada sel-sel folikel.
2.      Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang terjadinya ovulasi,  yaitu proses pengeluaran sel telur.
3.         Hormon Estrogen, yaitu berfungsi menimbulkan sifat kelamin sekunder.
4.         Hormon Progesteron, yaitu berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.

 



 

0 komentar:

Post a Comment

Reza Abraham. Powered by Blogger.