A. PENGERTIAN TEKS ULASAN DRAMA/FILM
Sehubungan dengan itu, teks ulasan
drama/film berarti teks yang berisi tinjauan/kritikan terhadap kekurangan/kelebihan,
kebermanfaatan (segi positif) atau ketidakbermanfaatan (segi negatif) terhadap
suatu pementasan drama/film. Kritikan tersebut bergantung penginderaan (cara melihat dan
mendengarkan) dari penulis ulasan pementasan drama/film yang memunculkan 4
macam corak kritikan, yakni :
· Corak kritik apresiasi
· Corak kritik eksposisi
· Corak kritik evaluasi
· Corak kritik prevalensi
Untuk lebih mudah memahami, ada
beberapa ciri dari teks ulasan. Adapun ciri-ciri teks ulasan secara umum yaitu
:
· Memuat informasi berdasarkan pandangan/opini penulis
terhadap suatu karya.
· Pendapat tersebut berdasarkan fakta yang diinterpretasikan
dari karya tersebut.
· Untuk teks ulasan buku/novel/karya tulis lainnya sering juga
disebut dengan resensi
B. STRUKTUR
TEKS ULASAN DRAMA/FILM
1.
Pendahuluan
(Orientasi)
Bagian teks ulasan yang menyatakan gambaran umum atau khusus mengenai karya seni drama/film yang hendak di ulas kembali. Adapun bagian ini meliputi :
a. Objek ulasan
Meliputi : judul drama/film, penulis
drama/film, sutradara, para pelaku dan pemeran, film hasil adaptasi dari
novel/cerpen dengan judul dan karya siapa.
Contoh :
‘Mestakung’ merupakan akronim dari
‘Semesta Mendukung’ sebuah film yang disutradarai oleh John De Rantau, produksi
Mizan Productions & Falcon Pictures. Film ini diangkat dari novel non fiksi
tentang seorang Profesor Yohanes Surya, Ph.D.,
b. Hal yang menarik untuk diulas (menonjol)
Meliputi : dialog, pemeran, alur,
tata panggung, tata musik, tata lampu, kepiawaian pemeran dalam adegan,
kegunaannya, ciri khas produksinya, dan lain-lain.
c. Pemutaran atau
pementasan drama/film
Meliputi : tempat dan tanggal
pementasan drama/film, kapan dirilisnya, siapa sutradaranya, para pemain,
penulis skenario, koreografer, dan sebagainya.
2.
Tafsiran Isi (Interpretasi)
Bagian tafsiran umumnya berisi pandangan penulis tentang karya tersebut, meliputi :
a. Unsur dari karya drama/film.
Misalnya: kekuatan/kelemahan alur,
sinopsis cerita, kepiawaian pemeran, serius-tidaknya pementasan, keserasian musik
pengiring, kelancaran dialog pemeran, ketelitian pendeskripsian setting ke
dalam layar, dan hal lain sesuai dengan kriteria pementasan drama/film.
b. Nilai-nilai yang akan disampaikan kepada penonton.
Misalnya: nilai pendidikan, nilai
moral, nilai agama, nilai sosial, nilai kebudayaan, nilai
kejujuran, dan sebagainya.
Contoh
:
Dalam film “Sang Pemimpi” sikap
moral yang disarankan kepada penonton adalah kerja keras dan pantang menyerah
untuk mencapai suatu impian.
c. Perbandingan dengan karya drama/film yang mirip atau dengan
sesuatu yang suasana atau kesannya mirip.
Contoh :
“Suasana penantian, mungkin masih mengacu pada “modernisme”
Beccket. Taruhlah senada dengan penantian dalam Waiting for Godot (Menunggu
Godot)”.
3.
Evaluasi
Bagian evaluasi berisi penilaian pribadi penulis mengenai penampilan, dan produksi karya seni drama/film yang diulas, meliputi :
a. Kekuatan dan kelemahan dari pementasan drama atau produksi
film.
Contoh :
“Satu hal yang paling menonjol dari film ini adalah
soundtracknya yang mampu membangkitkan suasana percintaan antara pemeran utama
pria dan wanita”
b. Rekomendasi untuk menggelitik keinginan/kemauan penonton
ikut menonton pementasan drama/film yang diulas.
Contoh :
“Kelucuan film ini benar-benar terasa, para pemeran sangat
piawai dalam mempengaruhi penonton untuk
tertawa”.
“Akting yang gemilang dipadu dengan naskah yang memikat,
soundtrack yang enak didengar, sinematografi yang indah, dan penyutradaraan
yang tepat adalah alasan kenapa film ini harus masuk ke dalam list film yang
wajib kalian tonton”.
4.
Kesimpulan/Rangkuman
Bagian yang berisi kesimpulan tentang keadaan/kondisi suatu karya drama/film yang diulas. Bagian kesimpulan juga dapat berisi komentar apakah karya tersebut bernilai, berharga, berguna, layak atau tidak bagi pembaca/penonton.
Contoh :
§ “Berharap film ini dapat menjadi tontonan inspiratif bagi
anak-anak Indonesia yang akan memulai sebuah kerajaan bisnis”.
§ “Berharap film ini mampu menggugah minat pemuda untuk tetap
belajar dalam keadaan apapun”.
C. CONTOH
TEKS ULASAN
Berikut
ini akan saya berikan contoh teks ulasan film yang berjudul "Di Balik
98". Contoh teks ulasan film ini saya ambil dari salah satu sumber yang
ada di internet yang akan saya berikan lengkap dengan strukturnya. Silahkan
simak dibawah ini.
Orientasi
Film
Di Balik '98 adalah film yang diproduksi oleh MNC Pictures yang menceritakan
tentang peristiwa kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998. Semua rakyat
Indonesia pasti sudah tahu tentang peristiwa Mei 1998. Waktu itu adalah
saat-saat krisis bagi tahta kepresidenan Soeharto dan juga Orde Baru. Tetapi
pada film Di balik 98, dibalik panasnya keadaan politik, banyak sekali makna
yang bisa dipetik nilai kemanusiaannya.
Tafsiran
Diceritakan,
Diana (Chelsea Islan), mahasiswi Trisakti yang memutuskan untuk menjadi anggota
demonstran. Masa kekuasaan Soeharto menurut Diana harus segera diakhiri.
Memutuskan untuk menjadi anggota demonstran merupakan pilihan yang kurang tepat
bagi Diana, karena Diana saat ini tinggal bersama kakaknya, Salma (Ririn
Ekawati), yang merupakan seorang pegawai Istana Negara, dan Bagus, Suami Salma
(Donny Alamsyah), yang juga seorang Letnan Dua, Angkatan Darat.
Semenjak
krisis moneter dimulai, Diana telah menjadi anggota dari gerakan gabungan
seluruh mahasiswa Indonesia yang mendesak diturunkannya presiden Soeharto.
Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk sikap dari kegelisahan masyarakat,
dan klimaksnya terjadi pada tanggal 13 sampai 14 Mei, dimana ada 4 orang
mahasiswa yang tertembak mati oleh para aparat yang mengatasi kerusuhan 98.
Di
tengah situasi yang sangat rumit ini, presiden Soeharto memutuskan untuk
pergi menghadiri KTT G-15 di Kairo. Sementara wakil presiden, B.J. Habibie
dikagetkan oleh peristiwa penembakan yang terjadi di Trisakti yang berakhir
dengan kerusuhan besar.
Kemarahan
itu tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa ataupun Diana, tetapi juga dirasakan
oleh Bagus, kakak ipar Diana. Mengingat istrinya yang sedang mengalami hamil
tua, Bagus tetap wajib melaksanakan amanat atasan untuk menjaga keamanan
diberbagai titik dan wilayah di Jakarta. Semakin bimbang hati galau dan
bercampur aduk hati agus saat mengetahui istrinya tidak ada di Istana,
dikarenakan istrinya pergi untuk mencari adiknya Diana yang telah beberapa hari
tidak ada informasi mengenai keberadaanya dan juga tidak pernah pulang ke
rumah.
Semuanya
bertambah absurd ketika Daniel (Boy William), pacar Diana, yang merupakan
seorang keturunan Tionghoa, juga harus merasakan kepedihan dikala itu. Ayah dan
adiknya Diana menghilang entah kemana dalam peristiwa kerusuhan 14 Mei.
Terlebih Daniel juga hampir terjebak sweeping masyarakat setempat dalam
penyaringan orang-orang Non Pribumi, yang pada saat itu menjadi puncak issue
rasial di Indonesia.
Disisi lain, rakyat sekelas gembel
atau orang susah dan pengemis pun harus ikut merasakan bagaimana dampak politik
yang terjadi, dan dampak buruknya bagi mereka.
Evaluasi
Film
yang dirilis pada awal tahun 2015 ini bukanlah film politik, tetapi merupakan
film drama keluarga, percintaan, yang di dengselubungi latar belakang kerusuhan
Mei 1998. Dan karena ini adalah film, memiliki paradigma yang berbeda dengan
kejadian kerusuhan Mei '98 tersebut. Dengan menyisipkan sedikit cerita fiksi
yaitu berupa kisah Diana, Daniel, dan yang lainnya maka akan membuat film
Dibalik '98 menjadi lebih menarik.
Kisah
genting Mei 1998 memang sampai saat ini masih terkenang dengan baik, khususnya
bagi mereka yang mengalami secara langsung peristiwa tersebut. Tetapi Lukman
Sardi, sang sutradara, mencoba mengisahkan permasalahan lain yang terdapat pada
film "Dibalik '98" untuk diketahui masyarakat. Kehadiran Chelsea
Islan yang namanya sedang naik daun dan terkenal, berbanding lurus dengan
kualitas aktingnya yang semakin mumpuni. Boy William pun tak kalah hebatnya
memainkan mahasiswa turunan Tionghoa yang ikut merasakan kepahitan 1998. Untuk
tampilan pemain, Dibalik 98 telah memberikan yang terbaik.
Rangkuman
Anda disarankan untuk menonton film ini jika
anda belum mengetahui bagaiman tragedi di balik 98 karena film ini juga
memberikan jawabannya. Film ini juga menceritakan bagaiman masalah tersebut
akhirnya bisa selesai dari pembicaraan empat mata antasa presiden dan wakil
presiden hingga akhirnya Soeharto turun. Dan yang tidak disangka-sangka adalah
film ini juga menyajikan komedi didalamnya
teri makasih... sangat membantu
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSama-samaš
ReplyDelete